Papu Gomez, gelandang Argentina yang menjadi bagian dari tim yang menjuarai Piala Dunia 2022 di Qatar, mendapat hukuman larangan bermain selama dua tahun dari FIFA karena terbukti positif menggunakan zat terlarang. Klubnya saat ini, Monza, mengumumkan hal ini pada Jumat, 20 Oktober 2023.
Kronologi Kasus Doping Papu Gomez
Menurut pernyataan resmi Monza, Papu Gomez dinyatakan positif menggunakan zat terlarang bernama terbutaline saat ia masih bermain untuk Sevilla pada Oktober 2022¹. Zat ini digunakan untuk mencegah bronkospasme pada pasien dengan asma, bronkitis, emfisema, dan penyakit paru-paru lainnya.
Papu Gomez menjalani tes doping pada 31 Oktober 2022 setelah pertandingan Liga Spanyol antara Sevilla dan Real Sociedad. Hasil tes tersebut baru diketahui oleh FIFA pada 15 November 2022, sehari sebelum Argentina menghadapi Brasil di semifinal Piala Dunia.
Papu Gomez tetap bermain di Piala Dunia dan membantu Argentina mengalahkan Brasil dengan skor 1-0 di semifinal dan Inggris dengan skor 2-1 di final. Ia menjadi salah satu pemain kunci di lini tengah Argentina bersama dengan Lionel Messi, Angel Di Maria, dan Rodrigo De Paul.
Pada September 2023, Papu Gomez pindah ke klub Serie A Italia, Monza, dengan nilai transfer sebesar 10 juta euro. Ia hanya sempat bermain dua kali untuk Monza sebelum mendapat hukuman dari FIFA.
Reaksi dan Tanggapan dari Papu Gomez dan Monza
Papu Gomez mengaku tidak mengetahui bahwa ia telah menggunakan zat terlarang dan mengklaim bahwa ia hanya mengonsumsi obat flu yang diresepkan oleh dokter Sevilla. Ia juga mengatakan bahwa ia tidak merasakan manfaat apapun dari zat tersebut dan tidak ada niat untuk melakukan kecurangan.
Monza menyatakan bahwa mereka mendukung sahabatnya dan akan mengevaluasi langkah-langkah prosedural selanjutnya untuk mengajukan banding atas keputusan FIFA. Mereka juga menyebut bahwa kasus doping ini adalah akibat dari “pemakaian tidak sengaja” dan bukan kesalahan dari pemain atau klub.
Sementara itu, FIFA belum memberikan pernyataan resmi tentang hukuman pemain yang berposisi sebagai gelandang tersebut. Namun, menurut aturan FIFA, pemain yang terbukti positif doping dapat dikenakan sanksi mulai dari peringatan hingga larangan bermain seumur hidup. Hukuman dua tahun yang diberikan kepada Papu Gomez termasuk dalam kategori ringan.
Dampak dan Implikasi dari Kasus Doping Papu Gomez
Kasus doping yang menimpa pemain asal Argentina tersebut menimbulkan banyak pertanyaan dan kontroversi di dunia sepak bola. Beberapa pihak menuntut agar gelar juara Piala Dunia Argentina dicabut karena adanya indikasi kecurangan. Namun, hal ini sulit dilakukan karena tidak ada bukti bahwa ia menggunakan zat terlarang selama Piala Dunia.
Selain itu, kasus doping tersebut juga berdampak pada karier dan reputasinya sebagai pemain sepak bola. Ia harus absen dari lapangan hijau hingga Oktober 2025 dan kemungkinan besar tidak akan bisa kembali ke level tertinggi sepak bola. Ia juga harus menghadapi stigma negatif dari publik dan media sebagai pemain yang terlibat doping.
Kasus doping bisa menjadi pelajaran bagi semua pemain sepak bola untuk lebih berhati-hati dalam mengonsumsi obat-obatan atau suplemen apapun. Selain itu, kasus ini juga menjadi peringatan bagi FIFA untuk meningkatkan pengawasan dan pencegahan doping di dunia sepak bola agar tidak ada lagi kasus serupa yang merusak integritas olahraga ini.