DomaiNesia
Berita  

Prabowo dan Gibran Resmi Jadi Pasangan Capres-Cawapres 2024

Prabowo dan Gibran
Prabowo dan Gibran
DomaiNesia

Menuju pemilai 2024, perpolitikan Indonesia menjadi semakin panas. Dan yang paling mengejutkan Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra dan bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), telah resmi mengumumkan Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo dan Wali Kota Solo, sebagai bakal calon wakil presidennya untuk Pilpres 2024. Namun jika kita melihat dari latar belakang Prabowo dan Gibran, maka keduanya sangat cocok dijadikan pasangan politik.

Pengumuman Gibran sebagai Cawapres tersebut dibuat pada Minggu (22/10/2023) malam di kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan. Prabowo mengatakan bahwa keputusan ini merupakan hasil konsensus dari delapan partai politik yang tergabung dalam KIM, yaitu Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Gelora Indonesia, Partai Rakyat Merdeka (PRIMA), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Prabowo dan Gibran akan mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu (25/10/2023).

“Pada 25 hari Rabu kita akan daftar di KPU,” ujar Prabowo dalam jumpa pers yang juga dihadiri oleh para ketua umum dan sekretaris jenderal partai koalisi.

Latar Belakang Pemilihan Gibran sebagai Cawapres

Pemilihan Gibran sebagai cawapres Prabowo tidak lepas dari putusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada Senin (16/10/2023) yang memberi ruang kepada kepala daerah di bawah usia 40 tahun untuk dapat menjadi capres dan cawapres.

Putusan ini mengubah Pasal 169 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum yang sebelumnya menetapkan batas usia minimal capres dan cawapres adalah 40 tahun.

Gibran, yang saat ini berusia 36 tahun, merupakan Wali Kota Solo sejak Februari 2021. Ia terpilih dengan perolehan suara sebesar 85,62 persen dalam Pilkada Solo 2020. Sebelumnya, ia juga dikenal sebagai pengusaha kuliner yang memiliki beberapa merek seperti Markobar, Goola, dan Chili Pari.

Gibran mengaku siap mendampingi Prabowo sebagai cawapres dan mengikuti mekanisme yang ditetapkan oleh KPU. Ia juga menyatakan bahwa ia tidak akan berkonflik dengan ayahnya, Presiden Jokowi, yang saat ini masih menjabat hingga 2024.

“Saya siap menjalankan amanah ini. Saya akan ikuti mekanisme yang ada di KPU. Dan saya tidak akan berkonflik dengan Bapak Presiden. Dan saya akan tetap hormat dan taat kepada beliau sebagai ayah saya,” kata Gibran.

Reaksi Publik atas Pasangan Prabowo-Gibran

Pasangan Prabowo dan Gibran mendapat berbagai reaksi dari publik, baik yang mendukung maupun yang menolak. Beberapa pendukung Prabowo merasa kecewa dengan pilihan cawapresnya karena menganggap Gibran belum teruji dan hanya mengandalkan nama besar ayahnya.

Namun, ada juga yang tetap setia mendukung Prabowo dan menghormati keputusannya. Di sisi lain, ada juga yang menilai pasangan Prabowo-Gibran sebagai langkah strategis untuk merangkul basis pemilih Jokowi dan generasi muda.

Selain itu, pasangan ini juga dianggap sebagai simbol rekonsiliasi politik antara dua kubu yang bersaing sengit dalam dua kali Pilpres sebelumnya. Namun, ada juga yang mengkritik pasangan ini sebagai bentuk dinasti politik yang tidak sehat bagi demokrasi.

Beberapa pakar hukum tata negara dan pengamat politik menilai bahwa putusan MK yang menjadi pintu masuk Gibran menjadi cawapres Prabowo berpotensi digugat secara hukum dan politik. Mereka juga mempertanyakan kredibilitas dan kompetensi Gibran sebagai pemimpin nasional.

Bagaimana menurut kamu? Setuju dengan pemberitaan ini? Jangan lupa untuk tidak bersikap golput ketika pilpres nanti, ya!