DomaiNesia

2 Skenario Koalisi Besar Ini Kemungkinan Terjadi di Tahun 2024

Skenario Koalisi Besar
istockphoto.com
DomaiNesia

Skenario koalisi besar kemungkinan akan terjadi di tahun 2024. Hal ini sempat menjadi perbincangan oleh ketua umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, ketika menghadiri acara buka puasa bersama. Apakah mungkin terbentuk koalisi besar di pemilu tahun 2024?

Skenario Koalisi Besar
istockphoto.com

Terdapat 2 Skenario Koalisi Besar di Tahun 2024

Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menilai koalisi besar mungkin akan terjadi yang diduga ada 2 skenario koalisi besar pada tahun 2024. Skenario tersebut adalah koalisi besar yang beranggotakan keseluruhan partai politik koalisional pemerintah, kecuali Nasdem.

Skenario kedua yakni koalisi partai oposisi yang tergabung dengan poros perubahan yang digagas oleh NasDem lalu didukung oleh PKS atau Demokrat. Kedua poros ini mewakili kubu pemerintah telah didukung banyak partai serta kubu perubahan didukung 3 partai.

Hal itu yang Adi Prayitno katakan pada saat dihubungi tepatnya hari Minggu, 26 Maret 2023. Selain itu, Adi juga menyampaikan potensi komposisi capres cawapres dari dua kubu besarnya itu.

Adi menyebut kubu besar pemerintah bisa disisi dengan pasangan Prabowo Subianto serta Ganjar Pranowo. Sementara kubu perubahan bisa mungkin Anies Baswedan-AHY, Anies Baswedan-Khofifah Indar Parawansa, atau bisa Anies Baswedan beserta cawapres lain.

Pasangan capres dan cawapres kubu pemerintah bisa Prabowo-Ganjar atau Ganjar-Prabowo bahkan bisa siapapun itu pada intinya disepakati koalisi besar. Untuk koalisi perubahan sebagai penantang pasangan capres dan cawapres bisa Anies-Khofifah, Anies-AHY, atau Anies dengan yang lain.

Selain itu, Adi juga menilai skenario lainnya yang kemungkinan akan terjadi. Adi menyebut NasDem bisa jadi pada akhirnya tetap bersama pemerintah membentuk kubu melawan poros pengusung Prabowo Subianto-Ganjar tapi meninggalkan PKS dan Demokrat.

Penjelasan Adi Priyanto Terhadap Koalisi Besar Mungkin Terjadi Tahun 2024

Adi juga mengatakan bahwa kemungkinan kedua, bisa saja koalisi besar berisikan semua partai politik pendukung pemerintah sekarang ini kembali bersatu, termasuk NasDem.

Dimana telah kembali bergabung dengan kubu pemerintah. Hanya saja menyisakan PKS dan Demokrat. Adi melanjutkan pembicaraannya, capres yang bertanding bisa all Jokowi’s man. Prabowo dapat maju dengan poros sendiri.

Ganjar juga maju dengan porosnya sendiri juga. Serta Airlangga begitu juga bisa maju dengan porosnya sendiri. Sedangkan untuk Demokrat dan PKS menyesuaikan ke poros politik yang sudah terbentuk. Capres dan cawapres oposisi tidak ada sebab tidak memiliki kendaraan politik.

Airlangga Bicara Mengenai Koalisi Besar

Airlangga pada sebelumnya membicarakan akan terbentuknya koalisi besar ini. Pada saat menghadiri acara buka bersama dengan NasDem, PKS, dan Demokrat yang baru mendeklarasikan Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Dia mengatakan jika koalisi, sama sama memiliki koalisi. Tentunya dengan koalisi yang sama komunikasi menjadi hal penting dalam politik. Serta keterbukaan komunikasi ini yang harus kita jaga juga. Hal ini agar seluruh proses politik berjalan dengan baik.

Seperti yang diketahui, Golkar sekarang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Sementara NasDem bagian dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) baru saja menandatangani piagam deklarasi kerjasama bersama Demokrat dan KPS.

Airlangga ditanya mengenai kemungkinan adanya koalisi yang tergabung dan memberi koalisi besar. Dia tidak secara jelas menjawabnya. Airlangga hanya menuturkan bahwa koalisi besar biasanya sangat menguntungkan Indonesia.

Koalisi besar dimana mana menguntit Indonesia, jadi, kita tinggal tunggu tanggal mainnya saja. Begitulah tutur Airlangga sendiri.

Jadi, itu tadi tanggapan dan ungkapan dari Adi Prayitno beserta Airlangga mengenai skenario koalisi besar yang kemungkinan akan terjadi pada tahun 2024.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *